Jumat, 25 September 2015

#RodgersOut

Dari dulu, seumur-umur jadi pendukung Liverpool, semua Manager selalu gue bela, kecuali Roy Hodgson. Mereka mau bikin kesalahan kecil atau gede, support selalu sepenuh hati. Begitupula dengan Brendan Rodgers. Waktu musim pertama dengan tiki-taka ala Swansea City dan belum sepenuhnya bisa dijalankan oleh para pemain, gue selalu membela beliau, dari para Fans Glory Hunter Liverpool yg mau perubahan instan. Pembelaan itu terbukti di musim kedua, waktu Liverpool meledak dengan formasi 4-4-2 diamond, trio Sterling-Sturridge-Suarez sangat menyeramkan dan nyaris menjadi juara EPL, kalo Gerrard gak mengacaukan itu semua -_- Musim ketiga sebenernya adalah musim pembuktian bagi Rodgers, dengan pembelian masif di berbagai sektor, tapi ternyata butut. Gue nulis disini: Evaluasi Liverpool 2014/2015.

Jadi dari musim lalu, seharusnya Rodgers sudah di cap GAGAL, dengan excuse Suarez dijual dan Sturridge cedera-pun. Rodgers tidak dapat mempertahankan permainan menyerang seperti musim sebelumnya, formasi juga acak-acak-an. Sangat bagus saat bermain dengan 2 striker, tapi selalu memaksakan 1 striker tunggal, baik dalam formasi 4-1-4-1, 4-2-3-1, maupun 4-3-3 formasi favoritnya sepanjang masa. Padahal punya Balotelli, Borini, Lambert, Sturridge. Malah Sterling dijadiin striker. Auk ah gelap.

Di link yang tersebut, sudah jelas musim ini tetep Rodgers aja yg pegang tim, kesempatan terakhir buat dia membuktikan kalo gue, dan banyak pendukung Liverpool lainnya yang salah, dia yang benar. Dia memang pantas menjadi Manager di klub tercinta ini. Pembelian pemain menunjukkan ambisi tersebut. Akhirnya membeli kiper pelapis berkualitas bagus dalam diri Adam Bogdan. Nathaniel Clyne membuat sektor bek kanan aman dengan kualitasnya. Ditambah pembelian Firmino-Ings-Benteke yg semakin memperlihatkan Rodgers menginginkan permainan menyerang untuk musim ini.

Musim dimulai, 2 kemenangan plus 1 seri tanpa kebobolan membuat harapan pendukung Liverpool agar tim lebih solid dalam bertahan, mulai menimbulkan secercah harapan. Padahal mah golin juga cuma 2, kemenangan dengan permainan pas-pasan sepanjang laga, itu juga lawan Stoke sama Bournemouth. Seri lawan Arsenal juga udah bagus karna kenyataan-nya, hampir sepanjang laga, Arsenal tampil dominan.

Tamparan keras buat pendukung Liverpool yang mulai terbuai akhirnya terjadi di pekan ke-4, saat menjamu Westham di Anfield. Dipermak 0-3!! Gokil. Jujur, gue gak nonton gimana pertandingan-nya karna malem persiapan buat Bali Marathon 2015. Jadi gak bisa evaluasi, cuma bisa geleng-geleng kepala kenapa bisa dibantai, kenapa Coutinho sampe kena kartu merah, dimana pemain seperti dia bukan tipe pemain keras, tapi mungkin karna frustasi dengan permainan dirinya, atau tim.

Baru di 4 pertandingan berikutnya gue bisa mengevaluasi, kenapa Rodgers seperti sudah kehilangan akal dalam menangani Liverpool musim ini..

Lawan Manchester United.
Diambil dari www.thafcc.wordpress.com
Sewaktu pengumuman starter keluar, gue sangat antusias melihat susunan pemain. Mignolet, Clyne, Gomez, Skrtel, Lovren, Can, Milner, Lucas, Firmino, Benteke, Ings. WOOWW!! Rodgers mau coba maen 4-4-2 diamond lagi. Bahkan, formasi yg ditampilkan di tivi-pun 4-4-2 diamond. Tapi apa yang terjadi? Rodgers maen 4-3-3 saat menyerang, dan 4-1-4-1 saat bertahan. Ings-Firmino ditaro dipinggir, membuat permainan mereka sama sekali gak berkembang. Firmino bukan tipe pemain yg berlari sambil menggiring bola, Ings mirip Borini, minim kemampuan dribbling, tapi sebenernya finisher handal. Rodgers Tidak Menempatkan Pemain Di Posisi Asli-nya Dan Menggunakan Formasi Tidak Pas.

Lawan Bordeaux.
Diambil dari www.bbc.co.uk
 Di laga ini, karna mungkin udah puyeng, dia balik pake formasi 3-4-2-1, yg membuat dirinya "dipertahankan" oleh pihak klub, dengan hasil yg lumayan memuaskan. Meski menurunkan banyak pemain cadangan (plus pemain muda), juga di bench, tapi cukup menarik perubahan yg dilakukan. Karna menunjukkan dia sadar di pertandingan sebelumnya melakukan kesalahan. Tapi ternyata belum ada perubahan signifikan, apalagi saat Toure cedera, Can harus turun jadi salah satu back three, Rossiter-Chirivella handle lini tengah, 2 pemain muda bertubuh mungil -_- Bukan mereka-nya yg menjadi kesalahan Rodgers dalam pertandingan ini, gue sih seneng kalo ada pemain muda dikasih kesempatan main. Gol hoki Lallana-pun hadir saat mereka berdua main. Pergantian pemain yg membuat gue bingung. Origi diganti Ings. Oke, mungkin Origi kecapean jadi lone striker. Striker, diganti striker, gak ada perubahan skema. Pergantian terakhir doooonnng. Rossiter diganti Brannagan!! Buat apaan? Padahal kalo mau "membunuh" pertandingan, bisa masukin Firmino, Can naekin jadi pemain tengah, maen 4 bek. Hasilnya? Gak ada perubahan, dan Bordeaux bisa menyamakan skor. Rodgers Melakukan Pergantian Percuma Dan Tidak Merubah Skema Sama Sekali.

Lawan Norwich.
Diambil dari www.id.premierleague.com
Sebelum mulai, seneng banget Sturridge comeback. Ditambah susunan pemain yg diturunkan Rodgers. kayaknya gak PHP nih 4-4-2 diamond dimaenin. Eh, 3-4-1-2, Can jadi bek -_- Okelah, rasa kecewa masih bisa tertutupi dengan liat duet impian: Sturridge-Benteke. Tapi koq maen masih gitu-gitu aja. Malah Norwich yg keliatan semangat dan penuh determinasi, apalagi abis Ings golin. Rodgers kembali mengulang kesalahan di 2 pertandingan terdahulu. Sturridge keluar, Lallana masuk, gak mau menang apa. Satu-satunya pergantian positif adalah saat Lucas keluar diganti Firmino, menit 72. Langsung semua kesalahan yg dia buat coba diperbaiki. Formasi langsung berubah menjadi 4 bek, dan Firmino sangat support Ings didepan. Liverpool sangat mendominasi di 18 menit terakhir tersebut. Norwich hanya dapat bertahan dari gempuran. Tapi gak cukup waktu untuk kembali membobol gawang lawan. Rodgers Telat Bereaksi Dan Melakukan Perubahan. 

Lawan Carlisle.
Diambil dari www.telegraph.co.uk
 Ini pertandingan gak disiarin, mau streaming juga gak bisa. Tapi liat susunan pemain yg diturunkan, cuma Adam Bogdan dan Joe Allen aja pemain "cadangan" yg jadi starting 11. Di bench-pun masih ada Ibe, Coutinho, Origi, kalo situasi "diluar kendali". Sebenernya gak perlu sampe begini, karna lawan hanya anggota dari League Two, kasta ke-empat piramida sepakbola Inggris. Maen di Anfield pula. Lawan Bordeaux aja hampir semua pemain cadangan plus pemain muda koq. Terlihat di sini Rodgers udah mulai panik akan posisinya. Eh, ternyata malah seri 1-1, dan cuma menang adu penalti, itu juga karna kemampuan individual Bogdan. Aduh, pusing. Rodgers Udah Gak Jelas Mau Ngapain Lagi Di Tim.

Dari 4 pertandingan tersebut, udah waktunya gue melakukan hal yang sangat jarang, yaitu meminta klub mengganti Manager secepatnya, sebelum semua terlambat. Udah banyak kesempatan yg diberikan kepada Rodgers, 4 pertandingan diatas sih cuma klimaks-nya aja dari rasa frustasi gue sebagai pecinta Liverpool.

Iya tau, memang gak akan menjamin apapun misalnya diganti dengan Juergen Klopp atau Carlo Ancelotti yang santer diberitakan akhir-akhir ini, Liverpool akan mendapatkan hasil positif kedepannya, tapi setidaknya Manager baru akan membawa gairah yang berbeda didalam tim, dan yang paling penting, ADA PERUBAHAN. Setiap perubahan, menimbulkan harapan baru.

Ones that needed by every Liverpool Fans,
HOPE. 

Diambil dari www.theguardian.com
#RodgersOut

Senin, 07 September 2015

Adia and Her 1st (own) Race

Berolahraga merupakan salah satu aktivitas penting didalam hidup. Malah ada anekdot yang bilang, mending merokok tetapi olahraga rutin. Daripada tidak merokok, tetapi jarang olahraga. Gue sih gak demen ya ilustrasi-nya begitu, mau gimana juga ngerokok gak ada sehat-sehatnya -__-

Tapi simpel-nya aja, kenapa menurut gue olahraga itu penting:
Secara Batin.
Setelah melakukan olahraga (dengan benar), tubuh akan mengeluarkan hormon endorphin. Itu adalah hormon "kebahagiaan". Yang biasanya muncul setelah elu beraktivitas yg menyenangkan. Abis makan enak, liburan yg seru, bahkan juga orgasme setelah ML. Pernah ngerasain kan gimana nikmatnya? Pikiran santai, perasaan senang, dan sebagainya.
Secara Fisik.
Dengan terus melakukan kegiatan yg berulang dalam olahraga, otomatis tubuh akan menyesuaikan. Misal, latihan cardio seperti bersepeda, lari, berenang, yg melatih fungsi pernapasan secara maksimal. Bukan hanya organ dalam, tetapi juga organ luar, karna akan menemukan bentuk tubuh yg ideal. Gak pernah liat kan atlet aktif, tapi bermasalah dengan obesitas? Yaaaa.. Mungkin atlet sumo pengecualian kali ya :))

Kalo Batin terjaga, Fisik juga sehat, hidup juga akan terasa lebih mudah untuk dinikmati. Gak cuma Batin sama Fisik aja sih sebenernya, duit juga penting. PPPFFFTTT..

Dari kecil, hidup gue emang selalu suka bergelut dengan olahraga. Mulai dari maen tap jongkok, benteng, kasti. Sampe yg beneran, kayak basket. Itu sebelum tangan patah pas kelas 6 SD. Dan akhirnya meninggalkan olahraga tangan (ini bener loh, bahkan gue pertamakali cokil pas kuliah. #pencitraan), karna masih trauma, dan beralih ke olahraga menggunakan kaki, sepakbola.

Karna menurut gue penting, hal tersebut juga akhirnya tertanam untuk semua anggota keluarga saat ini. Alhamdulillah Dewa yg ngenalin gue (kembali) sama olahraga lari. Jadi udah gak perlu bujuk dia buat olahraga, biar badan gak makin melar karna faktor usia dan gue jadi gak napsu lagi sama dia nanti, kan berabe. Ke anak-pun begitu, Adia udah dari kecil gue kenalin sama olahraga. Mulai dari sering gue ajak nonton tayangan sepakbola, bahkan Ultimate Fighting Championship (UFC). Iya, UFC. Karna itu juga merupakan salah satu jenis olahraga, yaitu beladiri. Sampe beberapa kali gue ajak kalo lagi Fun Run di UI, yang notabene tinggal ngesot dari rumah. Kagak deng, mesti naek kendaraan juga. Mayan juga kalo ngesot sampe 4KM, koreng yang ada kaki lu nanti. Budukan dah.



Gambar diatas waktu race di UI, lari barengan sama Dewa dan Adia yg full stroller dari start sampe finish. Sayang medali cuma buat 50 finishers pertama, jadi pulang gak bawa oleh-oleh. Untung Adia satu-satunya peserta kecil disana, jadi gak iri-iri-an kalo ada yg seusianya bawa medali. #MasalahUtamaBalita




Kalo yang ini, race di UI juga, dengan ketentuan sama, cuma 20 finishers pertama dapet medali. Disini gue lari duluan biar bisa dapetin medali, dan muter balik buat ngejemput Dewa-Adia. Disini pula Adia mulai "berkembang", karna gak Full 5K di stroller. Sesekali dia turun dan ikut berlari, kalo capek naek stroller lagi. Dan kayaknya lumayan bisa dapet 1K berlari sepanjang track.



Makin kesini, makin sering gue libatin Adia kalo lagi ada acara sama temen-temen. Gambar diatas waktu Ayah ASI Runners bikin "Jogging for Breastfeeding" di Car Free Day. Seru, lari ramean sama anak-anak juga yang sepantaran. Meski gak full lari, dan akhirnya capek (serta ketiduran) di stroller. At least Adia makin terbiasa dengan aktivitas olahraga.

Minggu 30 Agustus 2015


Setelah Dewa hamil 6 bulan Carra, dan sudah jelas jenis kelamin-nya perempuan (lagi), banyak yg bilang kami harus kembali punya anak ketiga, yang berjenis kelamin laki-laki, biar bisa nerusin darah olahraga dalam diri gue. Ah, anak perempuan juga bisa koq..




Jarak tergantung sama umur saat hari-H. 5 tahun kebawah, 100m. 5 tahun keatas, 400m. Kalo boleh milih, jujur, pengen-nya Adia di 400m biar lebih jauh dan menantang. Apa daya umur tidak mencukupi. Meski tenang juga sih cuma 100m. Dan malah jadi lebih memotivasi Adia, ternyata Children Sprint ada podium dan dapet duit untuk 5 besar. Dengan umur 4 tahun 10 bulan, harusnya dia merupakan anak yg paling besar diantara lainnya. Ya gak besar deh, TUA :D


And Here You Are!! At Start Line.

Saat elu jadi orangtua, poto-poto sederhana begini sangat membuat hati senang. Karna Adia melakukan-nya tanpa terpaksa, dengan kemauan-nya sendiri, juga dengan hati yang riang gak ada beban. Cuma di video-nya aja kedengeran suara Dewa: "Ayo Adia, Fokus!! Lari yang cepat!!" -___-

Sayang gue gak finish Marathon dalam waktu 3 jam 30 menit, jadi gak bisa ngeliat Adia and Her 1st (own) Race.
Race pertama dia tanpa stroller.
Race pertama dia keluar keringet dengan jerih payah.
Race pertama dia dapetin medali dengan tenaga sendiri!!

Sama Maika, anak Bli Kholik yg juga berhasil finish di 400m

YEAAAYY!! YOU DID IT MYGIRL!! YOUR 1ST FINISHERS MEDAL!!

Meski gak naek podium dan dapet duit buat makan-makan (daging babi buat Ayahnya), Adia begini aja gue seneng-nya bukan kepalang. Dia berhasil melakukannya sendiri, tanpa bantuan kami sama sekali. Oh Man, She Grown Up So Fast :((


Mudah-mudahan ini bukan Finishers Medal Adia yg pertama dan terakhir.
Juga bukan Marathon Finishers Medal gue yg terakhir.

Adia ikut run race gak dipaksa, emang kemauan dia. Mungkin gemes kali dia ya kalo gue lagi latian, Selasa sore sama Sabtu pagi suka ninggalin. Dia ngeliat gue pake sepatu, pemanasan, sampe keluar rumah lari. Kan anak-anak paling jago untuk mencontoh. Terutama mencontoh orang-orang terdekatnya, siapa lagi kalo bukan orangtua-nya sendiri bukan?

Sekali lagi, gue gak bermimpi dia jadi atlet nasional, menang di PON, bawa nama Indonesia di Olimpiade. Karna itu terlalu ambisius.

Yang terpenting, Adia terbiasa olahraga dari kecil. Bukan buat gue, tapi buat dirinya sendiri.

My 4th Marathon: BII Maybank Bali Marathon 2015

YES!! Tercapai juga untuk tahun ini, ngikutin 2x Marathon. 1x Overseas, 1x Domestic. Seperti taun lalu di Singapore dan Jakarta, tahun ini berhasil di Filipina dan Bali!! Alhamdulillah.

Tapi sedih juga sih, soalnya di Indonesia cuma Jakarta sama Bali doang yg bikin Marathon. Jadi kalo masih ngikutin target 2x tiap tahun-nya, harus Overseas dua-duanya mulai taun depan :(( Bagi duiiiiittt.. Atau ajarin ilmu ngepet yg baik dan benaaaaarrr..

2 tahun yg lalu sebenernya ikutan juga BII Maybank Bali Marathon, tapi kategori 10K, sama Dewa beduaan sekalian 2nd Honeymoon. Taun lalu gak ikutan, selain gak ada duitnya, udah keburu ikutan The Jakarta Marathon. Akhirnya taun ini baru kesampean, dengan rute yang sama persis tanpa perubahan. Persiapan-nya sedikit norak nih, bikin hair tattoooo :* Btw, ini cukur di Kings Cute, jalan alternatif cibubur ke arah kota wisata, sekitar 400 meter sebelah kiri setelah Giant Extra. Recommended!!


Ini namanya Mas Dedi, langganan kang cukur David Naif juga denger-denger.


Banyak yg bilang, rute di Bali ini berat banget, karna bakal sering nemuin tanjakan-turunan. Banyak yg nyaranin, enjoy aja disana, gak usah mikirin mecahin rekor waktu Personal Best gue, 4 jam 1 menit di Jakarta taun lalu. Tapi gak ada salahnya mencoba, jadi tetep latihan sesuai arahan Coach Asics, dengan nambahin pace dan distance. Kayak latian buat Jakarta Marathon yg ternyata sangat berhasil kalo liat dari cacatan waktu. Bisa melahap latian 25-25-30-35-25KM sesuai waktu yg ditentukan, sebulan sebelumnya. Jadi cukup pede, meski emang realistis aja kalo denger cerita track-nya berat.

Tanggal 27 Agustus malam sudah mendarat di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, bersama Dewa-Adia-Carra, yang HARUS selalu diikutkan kalo gue ikutan Marathon, gimana gak bokek iniiiii :( Sekalian jalan-jalan, tapi emang Adia juga didaftarin buat ikutan "Children Sprint" sih, yang bakal gue tulis cerita-nya di blog setelah ini. Kalo inget -_-



Jumat malam langsung ambil Racepack buat gue sama Adia. Lagi-lagi ngambil-nya di Westin Hotel, mayan cuma 5 menit dari hotel tempat kami nginep, daerah Nusa Dua. Dan lagi-lagi gak ada hambatan berarti. Lancar banget, panitia juga rapi, mempermudah urusan. Emang datengnya sekitar setengah jam sebelum tutup sih, mungkin kalo siang/sore rame. Expo-nya kurang gede karna sponsor gak begitu banyak, tapi mayan dah buat poto-poto mah. Gaya-gayaan bilang Expo kurang gede, niat belanja juga kagak lu.

Rute-nya masih sama, telen ludah juga ngeliat Elevation Gain-nya, bagi gue yg takut sama tanjakan ini. Gimana mau ikutan Trail kalo begini aje jiper yak.


Hari Jumat pula rencana mau jogging 5KM, apa daya gak bisa pagi, karna numpang nginep dirumah Mega-Melti (makasih ya guuyys) di Jimbaran banyak bener jaing-nya. Yang ada bukan jogging, malah sprint nanti. Yaudah deh, gue pikir sore aja di private beach halaman belakang hotel, mayan kan muter-muter aja nyeker di pasir. Eh, Adia malah ngajakin berenang. Gak jadi lagi dah. Maaf ya Coach, segalanya buat anak sih.Padahal mah emang demen ngeliatin bule bikinian seliweran depan mata.

Sabtu, ketemuan sama temen-temen Ayah ASI runners, nginep di Villa deket Start Line (makasih Bli Kholik yg langsung cari pengganti, begitu Villa yg gue booking di cancel sama pihak Agoda-dot-com). Gak deket juga sih, sekitar 2,5km. Tapi lumayan menghemat waktu tidur, bisa berangkat jam 4 lewat, disaat banyak yg ikutan naek shuttle bus dari jam setengah 3 pagi.

Mas Yandra (HM), Mas Didi (FM), Gue, Bli Kholik (HM), Carlo (FM. Minus BangAdhi (HM)

Minggu, 30 Agustus 2015


Dan hari yang ditunggu-tunggu telah tiba. Malemnya sempet Carbo Loading Homemade bikinan rame-rame. Menu-nya Spaghetti, Makaroni, Roti. Mayan, daripada jajan lagi kan, patungan belanja juga di carrefour sore-nya. Jadi Padang deh lu semua gue ajarin.

Berangkat dari Villa sekitar jam 04.15. Gun Start Full Marathon (FM) jam 05.00, Half Marathon jam 05.30. Tapi rombongan HM, MasYandra sama BliKholik juga ikutan berangkat bareng gue, Carlo, MasDidi. Langsung masuk antrian. Wuuuiihh.. Rame bener Bali Marathon emang dari tahun-tahun, jadi semangat buat nyobain pertamakali rute-nya. Super excited.

KM 0-5.
Karna disana Adzan Subuh jam 05.09, mau gak mau, gak bisa Subuhan dulu baru start. Untungnya panitia nyediain tempat Solat di sebelah kanan jalan, lengkap dengan toilet, ambil wudhu, dan karpet yg bisa nampung 10-15 orang. Jadi dari garis start udah bawa sarung, plus udah ambil wudhu sebelum berangkat. Rada berat di 5KM awal, harus nahan kesabaran karna dibalap-balapin sama orang, plus nahan kencing biar wudhu gak batal. Kebayang kalo sampe batal, harus antri lagi -_- Dan keputusan gue tepat. Toilet di tempat Solat rame, ngambil wudhu antri, dan sarung dipake gantian. Jadi begitu gue nyampe, buka sepatu, pake sarung, langsung Solat. Surat pendek aja, biar cepet :)) Carlo gantian pinjem sarung, gue lanjut duluan lari. Karna udah berat banget dan toilet antri panjang, akhirnya gue ngencing di pinggir jalan, maaf ya Bali, maaf ya panitia :O

KM 5-10
Ini masih luruuuuuusss aja, mulai nambah pace setelah 5 KM awal jogging, takut kalo ngebut, pas Solat kaki pada kram. Itung-itung pemanasan. Disini mulai balapin orang yg mau sok-sok-an cepet dari start, belom 10K udah engap.

KM 10-20
Mulai merasakan aura dari Bali Marathon. Tanjakan, penduduk yg support, anak-anak pada pake baju adat nyemangatin, dan suasana pedesaan yg penuh dengan pemandangan sawah, pohon rindang. Sama BANYAK ANJING MENGGONGGONG. Bikin mikir: "Sprint, kagak, sprint, kagak".

KM 20-21
Kenapa gue inget, karna di titik ini, ada cekungan parah. Turunan tajam (bener tajam, sampe elu harus ngerem biar gak gelinding), dilanjutin sama tanjakan sama pe'a-nya. Gokil dah. Panitia bilang pas lagi turunan: "Jangan ditahan Mas, lepasin aja". Palamu. Nyusruk yg ada nanti.

KM 21-30
Sebenernya di Bali Marathon, ini jarak yg sangat mempengaruhi hasil akhir elu. Kalo udah ngerasa capek, engap, lemes, bisa dipastikan gak akan sesuai target. Tapi kalo masih kuat, belum terlalu lelah, masih on the way ke target pribadi. Apalagi didukung sama tanjakan yg cukup panjang. Kemampuan Marathon elu bakal diuji banget disini. Dari KM5 gue gak pernah di salip sama pelari lain dari belakang, cuma sama 1 orang doang di sekitar KM ini, pake baju item tulisan #RUNMDN katanya sih anak Medan. Gile pas dia nyalip, adrenalin gue langsung terbakar, niat gak mau langsung nyalip lagi, tapi ikutin pace dia aja, dibelakangnya 2-3 meter. Tapi langsung keinget "Run With Your Own Pace". Mungkin bisa gue ngimbangin, tapi bakal habis di KM 30an. Silahkan Bang lewat..

KM 30-31
Kenapa gue inget lagi, di titik ini ada cekungan kedua!! Sedikit mirip sama cekungan pertama dari jarak sampe elevasi-nya. Turunan-tanjakan tajam. Edan. Banyak yg cuma berani jalan disini, karna emang rawan cedera kalo kaki gak begitu kuat nahan beban tubuh. Menyeramkan.

KM 31-40
Waaahh.. Ini udah rute kesukaan gue. Pertama, turunan panjaaaaanngg banget. Tapi turunan yg bisa nambah pace, bukan turunan kayak di 2 cekungan sebelumnya yg harus nahan badan. Dan juga udah gabung sama pelari HM yg mulai pada jalan kaki. Enak aja ngebalap orang, berasa kayak Kenyan :))



KM 40-42,195
Udah gak kerasa lagi ini mah capek-nya, wong tinggal dikit lagi. Yang ada malah super ngebut (keliatan dari catatan waktu, negative split disini), dengan mikir: "Abisin ah tenaga gue, toh kalo udah beres bisa langsung duduk, tiduran, minum bir, makan babi, ML, semua bisa dilakuin. #sikaaaaattt".

FINIIIIIISSSSHH!!!



Yang paling keren dari Bali Marathon ini: TOILET DI RUMAH PENDUDUK. Mereka gak pake toilet portable kayak kebanyakan race. Mantab. Sayang aja gue gak nyobain salah satu-nya. Gimana mau nyobain kalo di tiap rumah ada anjing :(

Official Result:


Peringkat 65 dari 890 All Marathon Finishers.

Peringkat 48 dari 723 Male Marathon Finishers.

Peringkat 37 dari 790 All National Marathon Finishers.

Peringkat 27 dari 647 All National Male Marathon Finishers.


Artinya, dengan catatan waktu 4 jam 13 menit 49 detik, cuma ada 26 pelari pria nasional yg finish lebih cepat dari gue. Result yg aneh, waktu pertamakali keluar, gue peringkat 24 -__-

Tapi gak papa, buat Pelari Senang-Senang kayak gue, yang latian cuma 2x seminggu, itu juga kalo lagi kagak males, Not A Bad Result At All.


See You on My Next Marathon, Hope It'll be Tokyo.

AMIIIIEENNN..

"Before 26 I was concentrating on farming and had never run before",
Dennis Kimetto, 30, Marathon World Record Holder, 2 Hour and 2 Minutes.

#IfYouKnowWhatImean
#MariLari

NB: Untuk panitia, sarung gue ketinggalan di tempat Solaaaaattt.. Tolong kirimin ke Depoookk..