Jumat, 05 Juni 2015

Evaluasi Liverpool 2014/2015

Males banget sebenernya mosting ini -__-

Gimana gak males, disaat musim lalu udah nyaris meraih gelar EPL, eh musim ini turun lagi sebagai tim papan tengah. IYA PAPAN TENGAH KAYAK MUSIM-MUSIM SEBELUMNYA. Apa masih pada denial kalo Liverpool itu klub papan atas?

Tapi tiap musim selalu gemes aja mengutarakan pemikiran untuk tim kesayangan ini, kayak musim lalu nulis: Evaluasi Liverpool 2013/2014 hampir semua yg gue perkirakan untuk memperkuat tim, ternyata terjadi. Seneng liatnya, kayak punya ikatan batin gitu sama Rodgers :*

Di awal musim, banyak pengamat yg bilang kalo Liverpool bakal berbuat banyak, dengan skema 4-4-2 diamond yang Rodgers sering mainkan. Formasi yang sangat solid di lini tengah, dan berbahaya di sektor depan. Tapi ternyata prediksi tersebut merupakan kesalahan terbesar, karna ada 3 faktor utama yang menyebabkan Liverpool mengalami penurunan yang sangat drastis dari musim sebelumnya, yaitu:

1. Suarez Dijual.

Diambil dari mirror.co.uk
Ya, Luis Suarez, topskor Liverpool musim lalu, yang sekaligus sebagai topskor EPL. Gak hanya itu, gelar Pemain Terbaik Liga Inggris juga berhasil dia rebut. Emang sih bakal sulit menahan reputasi pemain seperti itu. Yang kemungkinan bakal digoda sama klub-klub yg lebih besar kayak Barcelona, Madrid, Muenchen dll. Gaji bertambah, didukung dengan rutin-nya bermain di kompetisi elite Eropa, dan juga bermain bersama pemain-pemain besar lainnya. Siapa yg gak tertarik maen di samping Neymar-Messi? Dengan dukungan dari Xaviesta? Pada awal-nya, gue berpikir. Cukup-lah Balotelli buat menggantikan posisi Suarez. Dengan "nama besar" yg tidak begitu jomplang perbedaan-nya. Ternyata, penjualan Suarez berdampak sangat, sangat besar bagi Liverpool.

2. Sturridge Cedera.

Diambil dari talksport.com
Masalah mulai timbul saat salah satu andalan Liverpool lainnya, yang merupakan topskor kedua setelah Suarez, Daniel Sturridge kembali kambuh badannya yg ringkih dan sering cedera kayak di klub-klub sebelumnya. Dengan jarang tampil-nya Stu, otomatis 4-4-2 diamond yg menjadi andalan Rodgers (tercatat mungkin cuma sekali dimainkan dan Stu-Balo didepan waktu ngalahin Spurs 3-0), harus dirubah dan menyesuaikan dengan ketersediaan pemain. Emang Liverpool gak punya striker lain? Ada. Lambert dan Borini. Tapi tampak Rodgers punya rencana lain buat mereka. Lambert merupakan striker big-man, yang merupakan kebutuhan utama Liverpool musim lalu, disaat menemui "tembok" dilini pertahanan musuh yang bermain sangat dalam. Sehingga bisa mengoptimalkan bola udara dimana itu tidak dapat disediakan oleh Stuarez. Borini sendiri masih belum mendapatkan kepercayaan sebagai goal-getter. Pemain yg sempat gue cap sebagai "The Next Inzaghi" ini malah sering dimainkan sebagai penyerang sayap, dimana (imo) gak akan pernah cocok. Bayangin, Inzaghi jadi pemain sayap? Lari boleh cepat, tapi apabila tidak didukung oleh kemampuan dribbling yg baik, akan sangat percuma.

Dampak-nya apa? Skema selalu berubah tidak pasti. 4-3-3, 4-1-2-3, 4-2-3-1. Dengan Balotelli sebagai striker tunggal. Semua orang tau, dengan cara bermain seperti itu, dia butuh partner di lini depan. Karna Balotelli merupakan striker yg hobi untuk mencari bola, "memegang" bola di kakinya. Banyak kejadian saat dia membuka ruang, di depan gawang lawan gak ada orang -_- Yang keliatan apa? "Balotelli Pembelian Gagal". Cap tersebut makin menjadi-jadi sewaktu Rodgers akhirnya rombak tim besar-besaran dengan memainkan skema 3-4-3 dengan memainkan Sterling sebagai ujung tombak serangan!! Pertamakalinya waktu lawan MU, dan langsung dibantai sama mereka. HAHAHAHA. FAK.

Tapi disitu ada secercah harapan, karna Liverpool seperti menemukan gairah baru dalam bermain. Permainan cepat dengan didukung oleh pemain-pemain high-speed, tanpa adanya pemain yg "lama pegang bola" kayak Balotelli dan juga, aduh maaf, Gerrard. Ya, ini merupakan solusi yg cukup jitu. Karna sejak kekalahan tersebut, ternyata Liverpool menorehkan hasil yg jauh lebih baik saat pergantian tahun. Dan disini Rodgers patut diacungi jempol. Can bermain sangat baik sebagai bek kanan. Ibe menemukan posisi andalan-nya, Moreno mulai timbul kepercayaan dirinya. Coutinho bermain lepas, Henderson memimpin di lapangan tengah, serta Lallana memperlihatkan kualitasnya. Pemain-pemain inilah yg akan menjadi masa depan dari Liverpool.

3. Gerrard Cabut.

Diambil dari www1.skysports.com
Masalah terakhir timbul, saat Gerrard akhirnya memutuskan untuk pindah dari Liverpool di akhir musim. Berita yg sungguh menggemparkan, sekaligus membuat sedih. Tapi somehow, memang sudah waktunya. Dengan usia yang tidak lagi muda, 35 tahun. Sang Captain Fantastic sudah tidak masuk kedalam skema Rodgers yg meinginkan permainan cepat serta dinamis. Gerrard mulai lamban, dan mempunyai tipe passing direct, langsung kedepan. Sangat sulit baginya untuk bisa memenuhi apa keinginan sang Manajer. Terus apa hubungannya dengan buruknya performa Liverpool? Ada. Secara gak langsung, dengan fit-nya Gerrard, itu merupakan tekanan bagi Rodgers untuk memainkan sang kapten. Desakan dari suporter apalagi. "Gerrard udah belasan tahun di Liverpool, Rodgers baru 3 tahun. MAININ KAPTEN KAMI SEBELUM DIA PINDAH!!". Ya kurang lebih seperti itu tekanannya. Jadi berantakan. Skema "Asal Gerrard Maen" harus digunakan Rodgers. Liat waktu kalah di Anfield sama MU. Baru beberapa detik udah bikin ulah kena kartu merah waktu jadi gelandang tengah. Makin mendekati musim berakhir, makin aneh aja penempatan Gerrard. Maen 3-4-3, dengan dia menjadi pemain depan yg bergerak melebar (seperti Coutinho/Lallana), dimana dibutuhkan kecepatan untuk bergerak pada posisi tersebut. Kalo ada yg merhatiin di pertandingan terakhir waktu dibantai Stoke 1-6, Gerrard jadi striker!! Edan emang skema "Asal Gerrard Maen". Perpisahan yg tentu saja tidak menyenangkan buat kapten kami ini. Anyway, makasih buat semua kontribusinya Capt, goodluck di MLS.

3 faktor diatas merupakan alasan kenapa Liverpool sangat terpuruk musim ini. Yuk ah, gue coba evaluasi, dan harus jual/beli siapa musim depan biar bisa lebih bersaing sama tim lainnya.

1. Manager.
Waktu Liverpool mendekati finish, dan puncak-nya dibantai Stoke 1-6, gue mulai terpikir untuk ngikutin hestek yg berkembang, yaitu #RodgersOut. Udah mulai gak habis pikir dengan pemilihan pemain yg dilakukan olehnya. Gerrard jadi striker? Aduh. Tapi belakangan gue menyadari, dia melakukan itu semua karna mungkin mau menghormati partai-partai terakhir sang kapten, dengan selalu memainkan skema "Asal Gerrard Maen". Rodgers kayak mau bilang: "Gue udah liatin nih tim kalo Gerrard maen, dan Gerrard gak maen. Elu pada bisa liat kan bedanya? Musim depan, ada 'Liverpool Baru', you'll see!!". Dan setelah emosi mereda, akhirnya gue melihat Rodgers perlu diberikan waktu 1 tahun lagi. Kalo musim depan masih bonto tanpa gelar (bahkan Carling Cup sekalipun), ya udah pecat aja. Rodgers makin kaya koq pilihan formasi-nya, layak diapresiasi.

2. Goalkeeper.
Mignolet jelas perlu persaingan, Jones gak bisa memberikan itu. Apalagi Ward. Efek buruk dari tidak adanya persaingan adalah, kiper utama akan berlatih dengan santai, tanpa takut posisinya akan tergeser. Dan itu cukup rawan juga, apalagi udah 2 tahun situasi-nya kayak begini.

3. Defence.
Sektor yg cukup mumpuni saat bermain 3 bek sejajar. Can menjelma menjadi pemain bertahan yg sangat baik. Sakho semakin matang. Skrtel tetap bisa menjadi andalan. Lovren masih belum pas bermain dengan 3 bek, tapi cukup lumayan apabila bermain skema 4 bek. Yang bingung, Kolo Toure malah diperpanjang kontraknya, Imo, udah cukup berumur dan kurang pas dengan gaya maen Rodgers yg selalu pasang garis pertahanan tinggi. Dan belum ada titik terang siapa yg bakal pegang pos bek kanan setelah Johnson cabut. Manquillo-Flanagan belum solid buat jadi pemain inti. Can kayaknya mulai pasang di sektor tengah aja musim depan. Menggeser Moreno dari bek kiri akan cukup sulit untuk pemain lain-nya.

4. Midfielder.
Posisi ini sebenernya yang paling "lengkap". Gerrard-Lucas-Henderson-Allen punya tipe permainan yang sama sekali tidak mirip satu sama lain. Sehingga siapapun yg dipasang dapat saling melengkapi kekurangan-kelebihan. Dengan keluar-nya Gerrard, pergeseran posisi Can akan membuat lini tengah seperti mendapat suntikan pemain baru. Posisi gelandang menyerang pun masih cukup mumpuni dengan adanya Coutinho-Lallana. Kalo Sterling gak jadi pergi bakal bagus, tapi ditaro di flank aja bukan striker. Dengan adanya Ibe-Markovic, unsur kecepatan tidak akan hilang dari tim ini.

5. Forward.
Ini nih lini yg paling bermasalah. Kalo liat dari postingan gue taun lalu, sebenernya udah sesuai sama apa yang terjadi. Posisi Suarez digantikan Balotelli, Borini bertahan, dan 1 pemain Big Man dalam diri Lambert. Kurang apa coba punya 4 striker begini? Tapi sayang kenyataannya gak sesuai sama apa yg ada di atas kertas. Stu cedera mulu, Balotelli selalu gak cocok sama formasi yg diturunkan. Lambert memang diproyeksikan untuk masuk dari bench. Borini yg paling mengecewakan, karna sulit mendapatkan kepercayaan untuk menjadi ujung tombak, selalu bermain melebar. Jelas dibutuhkan perubahan besar di sektor ini.

Saat ini udah banyak banget rumor tentang transfer yg akan dan telah dilakukan. Seperti Johnson gak akan diperpanjang, Kolo diperpanjang, Milner sudah mencapai kesepakatan verbal, dan Sterling yang makin mengutarakan keinginan untuk pindah. Dengan mengesampingkan semua berita-berita tersebut, kalo gue jadi Direktur Tehnik Liverpool, ini yang bakal dilakuin musim depan berkaitan dengan sisi teknis tim:

1. Manager.
Pertahankan Brendan Rodgers.

2. Goalkeeper.
Beli 1 kiper cadangan.

3. Defence.
Beli 1 bek kanan kelas dunia, dan 1 bek kiri cadangan.

4. Midfielder.
Beli 1 left-foot midfielder/winger.

5. Forward.
Beli 1 striker kelas dunia.

Sehingga musim depan, gambaran ideal gue untuk tim Liverpool akan sebagai berikut:

Goalkeeper: Simon Mignolet, 1 kiper baru.
Defender Right: 1 bek kanan baru, Javier Manquillo.
Defender Left: Alberto Moreno, 1 bek kiri baru.
Defender Centre: Martin Skrtel, M Sakho, Dejan Lovren, Sebastian Coates.
Defensive Midfielder: Lucas Leiva, Emre Can.
Central Midfielder: Jordan Henderson, Joe Allen, 1 gelandang kidal.
Attacking Midfielder: P Countinho, Adam Lallana, Raheem Sterling, Jordan Ibe, Lazar Markovic.
Forward: Daniel Sturridge, Mario Balotelli, 1 striker kelas dunia.

Itu 23 pemain inti. Yang siap masuk dari reserved:
- Ward (Goalkeeper)
- Flanagan (Defender Right/Left)
- Ilori (Defender Centre)
- Brannagan (Central Midfielder)
- Luis Alberto (Attacking Midfielder)
- Aspas (Attacking Midfielder/Forward)
- Origi (Forward).

Sisanya lepas aja:
- Jones
- Johnson
- Enrique
- Wisdom
- Toure
- Gerrard
- Lambert
- Borini

Dengan 30 pemain diatas, dan 4 kompetisi yang akan diarungi Liverpool, Rodgers bebas utak-atik formasi sesuai dengan kesiapan pemain dan juga tergantung permainan lawan. Tampak 2 formasi andalan Rodgers adalah 4-4-2 diamond dan 3-4-3 akan dapat digunakan secara lebih maksimal dengan ketersediaan pemain tersebut.

AAAAAHH.. BURUAN MUSIM BARU DIMULAAAAIII... GAK SABAAAAAARRR..

The Kop Pledge:
1) Always support the team, no matter how bad they happen to be playing.
2) If the team is doing badly, then cheer even louder because they need your support even more.
3) If a player is struggling, then sing his name even louder and even harder to support him when he needs it the most.
4) If the opposition are the better side and performs well, then appreciate it and give them the credit they deserve.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar